Sebuah aplikasi berupa Sistem Pendukung
Keputusan (Decision Support System) mulai dikembangkan pada tahun 1970.
Decision Support Sistem (DSS) dengan didukung oleh sebuah sistem informasi
berbasis komputer dapat membantu seseorang dalam meningkatkan kinerjanya dalam
pengambilan keputusan. Seorang manajer di suatu perusahaan dapat memecahkan
masalah semi struktur, dimana manajer dan komputer harus bekerja sama sebagai
tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang berada di area semi struktur.
DSS mendayagunakan resources individu-individu secara intelek dengan kemampuan
komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan.
2.1 Tujuan
Tujuan dari Decision Support System (DSS) antara lain
adalah :
·
membantu
manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi struktur
·
mendukung
penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya
·
meningkatkan
efektifitas pengambilan keputusan seorang manajer dari pada efisiensinya.
3.1 Pembahasan
CBR
menggunakan pendekatan kecerdasan buatan (Artificial
Intelligent) yang menitikberatkan pemecahan masalah dengan didasarkan pada knowledege dari kasus-kasus sebelumnya.
Apabila ada kasus baru maka akan disimpan pada basis pengetahuan sehingga
sistem akan melakukan learning dan knowledge yang dimiliki oleh sistem akan
bertambah.
Secara
umum, metode ini terdiri dari 4 langkah, yaitu:
1. Retrieve
(memperoleh kembali) kasus atau kasus-kasus yang paling mirip.
Task ini dimulai dengan pendeskripsian satu/sebagian masalah dan berakhir apabila telah ditemukan kasus sebelumnya yang paling cocok. Sub tasknya mengacu pada identifikasi fitur, pencocokan awal, pencarian, dan pemilihan.
Task ini dimulai dengan pendeskripsian satu/sebagian masalah dan berakhir apabila telah ditemukan kasus sebelumnya yang paling cocok. Sub tasknya mengacu pada identifikasi fitur, pencocokan awal, pencarian, dan pemilihan.
2. Reuse
(menggunakan) informasi dan pengetahuan dari kasus tersebut untuk memecahkan
permasalahan.
Proses reuse dari solusi kasus yang telah diperoleh
dalam konteks kasus baru difokuskan pada dua aspek yaitu:
-
Perbedaan antara kasus yang sebelumnya
dan yang sekarang.
-
Bagian apa dari kasus yang telah
diperoleh yang dapat ditransfer menjadi kasus baru.
3. Revise
(meninjau kembali/memperbaiki) usulan solusi.
Fase ini terdiri dari dua tugas, yaitu :
-
Mengevaluasi solusi kasus yang
dihasilkan oleh proses reuse. Jika
berhasil, maka dilanjutkan dengan proses retain.
-
Jika tidak maka memperbaiki solusi kasus
menggunakan domain spesifik pengetahuan.
4. Retain
(menyimpan) bagian-bagian dari pengalaman tersebut yang mungkin berguna untuk
memecahkan masalah di masa yang akan datang.
Proses ini terdiri dari memilih informasi apa dari kasus yang akan disimpan, disimpan dalam bentuk apa, cara menyusun kasus untuk agar mudah untuk menemukan masalah yang mirip, dan bagaimana mengintegrasikan kasus baru pada struktur memori.
Proses ini terdiri dari memilih informasi apa dari kasus yang akan disimpan, disimpan dalam bentuk apa, cara menyusun kasus untuk agar mudah untuk menemukan masalah yang mirip, dan bagaimana mengintegrasikan kasus baru pada struktur memori.
Pada
saat terjadi permasalahan baru, pertama-tama sistem akan melakukan proses Retrieve. Proses Retrieve akan melakukan dua langkah pemrosesan, yaitu pengenalan
masalah dan pencarian persamaan masalah pada database.
Setelah proses Retrieve selesai dilakukan, selanjutnya system akan melakukan proses Reuse. Di dalam proses Reuse, sistem akan menggunakan informasi permasalahan sebelumnya yang memiliki kesamaan untuk menyelesaikan permasalahan yang baru. Pada proses Reuse akan menyalin, menyeleksi, dan melengkapi informasi yang akan digunakan. Selanjutnya pada proses Revise, informasi tersebut akan dikalkulasi, dievaluasi, dan diperbaiki kembali untuk mengatasi kesalahan-kesalahan yang terjadi pada permasalahan baru. Pada proses terakhir, system akan melakukan proses Retain. Proses Retain akan mengindeks, mengintegrasi, dan mengekstrak solusi yang baru. Selanjutnya, solusi baru itu akan disimpan ke dalam knowledge-base untuk menyelesaikan permasalahan yang akan datang. Tentunya, permasalahan yang akan diselesaikan adalah permasalahan yang memiliki kesamaan dengannya.
Setelah proses Retrieve selesai dilakukan, selanjutnya system akan melakukan proses Reuse. Di dalam proses Reuse, sistem akan menggunakan informasi permasalahan sebelumnya yang memiliki kesamaan untuk menyelesaikan permasalahan yang baru. Pada proses Reuse akan menyalin, menyeleksi, dan melengkapi informasi yang akan digunakan. Selanjutnya pada proses Revise, informasi tersebut akan dikalkulasi, dievaluasi, dan diperbaiki kembali untuk mengatasi kesalahan-kesalahan yang terjadi pada permasalahan baru. Pada proses terakhir, system akan melakukan proses Retain. Proses Retain akan mengindeks, mengintegrasi, dan mengekstrak solusi yang baru. Selanjutnya, solusi baru itu akan disimpan ke dalam knowledge-base untuk menyelesaikan permasalahan yang akan datang. Tentunya, permasalahan yang akan diselesaikan adalah permasalahan yang memiliki kesamaan dengannya.
4.1 Penutup
Kesimpulan
dari isi Makalah ini adalah :
Memberi dukungan teknologi komunikasi dan informasi terhadap :
a. Penyelenggaraan pendidikan akademik, vokasional dan profesi.
b. Penyelenggaraan penelitian dasar, terapan dan penelitian kebijakan yang
inovatif untuk menunjang pengembangan pendidikan dan pengabdian kepada
masyarakat.
c. Dharmabakti keahlian dalam bidang ilmu, teknologi, humaniora dan seni
kepada masyarakat.
d. Upaya kemandirian dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui
pengembangan kelembagaan manajemen yang berorientasi pada mutu dan kemampuan
bersaing secara internasional.
Sistem
ini masih dalam pengembangan dan diharapkan dapat dikembangkan lagi agar lebih
baik
5.1 Daftar Pustaka
Anonimous. 2007. Sistem Pendukung Keputusan Jaringan
Saraf Tiruan Untuk Optimasi Pemilihan Multiple Proyek. http://arisn.staff.ugm.ac.id/files/10/8/Presentasi Tugas Besar - Optimasi Pemilihan Proyek.pdf.